foto : Sinuwun Pakoeboewana X
Sri Susuhunan Pakubuwana X (lahir: Surakarta, 1866 – wafat: Surakarta, 1839) adalah raja
Kasunanan Surakarta yang memerintah tahun 1893 – 1939.
Kisah Kelahiran
Nama aslinya adalah Raden Mas Malikul Kusno, putra Pakubuwana IX yang lahir dari permaisuri
Raden Ayu Kustiyah, pada tanggal 29 November 1866. Konon, kisah kelahirannya menjadi cermin
ketidakharmonisan hubungan antara ayahnya dengan pujangga Ranggawarsita.
Dikisahkan, pada saat Ayu Kustiyah baru mengandung, Pakubuwana IX bertanya apakah anaknya
kelak lahir laki-laki atau perempuan. Ranggawarsita menjawab kelak akan lahir hayu.
Pakubuwana IX kecewa mengira anaknya akan lahir cantik alias perempuan. Padahal ia berharap
mendapat bisa putra mahkota dari Ayu Kustiyah.
Selama berbulan-bulan Pakubuwana IX menjalani puasa atau tapa brata berharap anaknya tidak
lahir perempuan. Akhirnya, Ayu Kustiyah melahirkan Malikul Kusno. Pakubuwana IX dengan
bangga menuduh ramalan Ranggawarsita meleset.
Ranggawarsita menjelaskan bahwa istilah hayu bukan berarti ayu atau "cantik", tetapi
singkatan dari rahayu, yang berarti "selamat". Mendengar jawaban Ranggawarsita ini,
Pakubuwana IX merasa dipermainkan, karena selama berbulan-bulan ia terpaksa menjalani puasa
berat.
Ketidakharmonisan hubungan Pakubuwana IX dengan Ranggawarsita sebenarnya dipicu oleh fitnah
pihak Belanda yang sengaja mengadu domba keturunan Pakubuwana VI dengan keluarga
Yasadipuran.
Masa Pemerintahan
Malikul Kusno naik takhta sebagai Pakubuwana X pada tanggal 30 Maret 1893 menggantikan
ayahnya yang meninggal dua minggu sebelumnya. Masa pemerintahannya ditandai dengan kemegahan
tradisi dan suasana politik kerajaan yang cenderung stabil, di samping itu juga merupakan
penanda babak baru bagi Kasunanan Surakarta dari kerajaan tradisional menuju era modern.
Meskipun berada dalam tekanan politik pemerintah kolonial Hindia Belanda, namun melalui
simbol budayanya Pakubuwana X tetap mampu mempertahankan wibawa kerajaan. Pakubuwana X
sendiri juga mendukung organisasi Sarekat Islam cabang Solo, yang saat itu merupakan salah
satu organisasi pergerakan nasional Indonesia.
Pakubuwana X meninggal dunia pada tanggal 1 Februari 1939. Ia disebut sebagai Sunan Panutup
atau raja besar Surakarta yang terakhir oleh rakyatnya. Pemerintahannya kemudian digantikan
oleh putranya yang bergelar Pakubuwana XI.
SAMPEYANDALEM HINGKANG SINUHUN KANGDJENG SUSUHUNAN PAKOEBOEWANA SENAPATI ING NGALAGA
ABDULRACHMAN SAYIDIN PANATA GAMA KALIFATULAH HINGKANG KAPING X
DI NAGARA KARATON KASUNANAN SURAKARTA HADININGRAT
Beliau adalah putra Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan P.B.IX, dilahirkan dari
istri selir R.Aj. Kustiyah, putri dari K.P.H. Hadiwijoyo II di Surakarta, cucu K.G.P.A.A.
Mangkunegoro I Sambernyowo, bernama kecil B.R.M.G. Malikul Choesno atau B.R.M.Choesno
Malikis atau B.R.M.Choesno atau B.R.M.Kasan.
Alur Silsilah Sri Susuhunan P.B.X dari Ibunda yang bernama R.Ay.Kustiyah, adalah:
1. K.G.P.A.A. Mangkunegoro I Pangeran Sambernyowo, berputra :
2. K.P.Adip.Purbonegoro I di Kediri suaminya G.K.R.Purbonegoro, putrid dari Sri
Susuhunan P.B.III, dilahirkan dari G.K.R.Beruk, berputra :
3. G.K.R. Pakoe Boewono VIII, berputra :
4. G.K.R.Bendara putri dari Sri Susuhunan P.B.VIII yang menikah dengan K.P.H.
Hadiwijoyo II di Surakarta, berputra:
5. R.Ay.Kustiyah istri selir Sampeyandalem Hingkang Sinuhun P.B.IX, berputra :
6. Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan P.B. X, bernama kecil B.R.M.G.
Malikul Choesno atau B.R.M.Choesno Malikis atau B.R.M.Choesno atau B.R.M.Kasan.
Tanggal lahir Sri Susuhunan P.B.X pada tanggal 29 November 1866 M.
Khitan Beliau pada tanggal 29 November 1882 M.
Menikah yang pertama kali dengan B.R.Aj. Sumarti pada tanggal 7 Agustus 1886 M
Penobatan menjadi Raja pada tanggal 30 Maret 1893 M
Menikah yang kedua dengan G.R.Aj.Mursudarinah pada 27 Oktober 1915 M
Penobatan menjadi Letnan Jendral pada tanggal 17 April 1924 M
Penobatan menjadi Zijne Vorstelijke Hoogheid pada tanggal 21 Januari 1932 M
Wafat Beliau pada tanggal 19 Februari 1939 M
Istri permaisuri ada 2 orang :
Istri permaisuri no.1 bernama G.K.R. Pakoe Boewana, tidak berketurunan.
Istri permaisuri no.2 bernama G.K.R. Hemas, berputra : G.K.R.Pembayun.
Putra-putri Sri Susuhunan P.B.X semuanya ada 63 orang.
Putra Laki-laki ada 33 orang.
Putra perempuan ada 30 orang.
Dan dari semua putra-putri Sri Susuhunan P.B.X ada yang tidak berketurunan berjumlah 14
orang.
Sedangkan yang meninggal di usia muda ada 10 orang.
Istri Selir Sri Susuhunan P.B.X yang berketurunan ada 34 orang.
Istri Selir Sri Susuhunan P.B.X yang tidak berketurunan ada 5 orang.
Adapun rincian para putra-putri Sri Susuhunan P.B.X, yaitu :
1. G.K.R. Alit, bernama kecil G.R.Aj. Kusniah.
2. G.R.Ay.Singasari, bernama kecil G.R.Aj.Ontowati.
3. G.R.Aj.Pergiwati, meninggal di usia muda.
4. G.R.M. Ontoseno, Sampeyandalem Hingkang Sinuhun P.B.XI.
5. K.G.P.H. Kusumoyudo, bernama kecil G.R.M.Abimanyu.
6. G.P.H. Notopuro, bernama kecil G.R.M.Sayid Samyo.
7. G.P.H. Notobroto, bernama kecil G.R.M.Sugiyanto.
8. G.R.M. Subtandar, meninggal di usia muda.
9. G.P.H. Hadisuryo, bernama kecil G.R.M.Subekti
10. G.R.Ay.A.Joyonegoro, bernama kecil G.R.Aj.Kusrahmani.
11. K.G.P.Panembahan Hadiwijoyo Maharsi Tama, bernama kecil G.R.M.Setiyajid
12. G.R.Ay.A.Paku Alam VII, bernama kecil G.R.Aj. Retnopuasa.
13. G.R.Ay.Tondhonegoro, bernama kecil G.R.Aj. Kusretnopatimah.
14. G.R.Ay. Pawirodiningrat, bernama kecil G.R.Aj. Kuskatijah.
15. G.P.H. Suryobroto, bernama kecil G.R.M. Sumeh.
16. G.R.Ay.Sosrodipuro, bernama kecil G.R.Aj.Kusnah.
17. G.R.Ay. Joyodiningrat, bernama kecil G.R.Aj.Kusyah.
18. K.G.P.H. Kusumobroto, bernama kecil G.R.M.Irawan.
19. G.P.H. Demang Tanpa Nangkil, bernama kecil G.R.M. Nawawi.
20. G.R.Aj.Kusmardinah, meninggal di usia muda.
21. G.R.Ay.Wuryaningrat, bernama kecil G.R.Aj. Kustantinah.
22. G.P.H. Hadinegoro, bernama kecil G.R.M. Rohkialun.
23. G.P.H.Purbonegoro, bernama kecil G.R.M.Sujono.
24. G.R.Ay.Cokrodiningrat, bernama kecil G.R.Aj.Kusindinah.
25. G.R.Ay. Suryaningrat, bernama kecil R.R.Aj. Kusnapsiyah.
26. G.R.Ay. Purnomohadiningrat, bernama kecil G.R.Aj.Kussalbiyah.
27. G.P.H.Hadikusumo, bernama kecil G.R.M.Sanitiyoso.
28. G.R.M.Sunoto,meninggal di usia muda.
29. G.R.Ay.Suryonegoro, bernama kecil G.R.Aj.Kusmangani.
30. G.R.Ay.Wiryodiningrat, bernama kecil G.R.Aj.Kusngaimah.
31. G.R.Ay.A.Sosrodiningrat, bernama kecil G.R.Aj.Kusngaisah.
32. G.P.H.Suryahamijoyo, bernama kecil G.R.M.Sudiro.
33. G.R.Ay.A.Sosronegoro, bernama kecil G.R.Aj.Kustarinah.
34. G.R.Ay.Suripto, bernama kecil G.R.Aj.Kusmartinah.
35. Mr.K.G.P.H.Djojokoesoemo, bernama kecil G.R.M.Soetijap.
36. Ir.Mr.G.P.H. Notokusumo, bernama kecil G.R.M.Sahit.
37. G.R.Ay.Mangkuyudo, bernama kecil G.R.Aj.Kuspiyah.
38. G.R.Ay. Cokrokusumo, bernama kecil G.R.Aj.Kussrinah.
39. G.R.M. Sangadi, meninggal di usia muda.
40. G.R.Ay.Sartono (Soetomo atau Soetarmo), bernama kecil G.R.Aj.Kusmaknowiyah.
41. G.R.M.Ngaliman, meninggal di usia muda.
42. G.R.M. Susatyo, meninggal di usia muda.
43. G.R.Ay.Notodilogo, bernama kecil G.R.Aj. Kustrinah.
44. G.R.Aj. Kustrini, meninggal di usia masih perawan.
45. G.R.Ay.Brotodiningrat, bernama kecil G.R.Aj.Kusdinah
46. Jend.TNI G.P.A.H. Djatikoesoemo, bernama kecil G.R.M. Soebandono.
47. G.P.H. Suryokusumo, bernama kecil G.R.M. Suninto.
48. G.P.H. Cakraningrat, bernama kecil G.R.M. Kasan
49. G.P.H. Notoprojo, bernama kecil G.R.M. Kusen.
50. G.R.M. Suyitno, meninggal di usia muda.
51. G.K.R. Pembayun, bernama kecil G.R.Aj.Sekar Kedhaton.
52. G.R.Ay.Pramukusumo, bernama kecil G.R.Aj. Kusduryatinah.
53. Mr.G.P.H. Puspokusumo, bernama kecil G.R.M. Suranto.
54. G.R.Ay. Kusumojati, bernama kecil G.R.Aj. Kusprapti.
55. G.R.Ay. Notonegoro, bernama kecil G.R.Aj.Kustimah.
56. G.R.Aj.Kustikah, meninggal di usia masih perawan.
57. G.P.H. Mangkukusumo, bernama kecil G.R.M. Suwardi.
58. Brig.Jend. Prof.K.G.P.Panembahan H. Hariomataram, SH, bernama kecil G.R.M. Sukamto.
59. G.R.Aj. Kusbandinah, meninggal di usia muda.
60. G.P.H. Priyombodo, bernama kecil G.R.M. Subandriyo.
61. G.R.M. Suwanto, meninggal di usia masih jejaka.
62. G.R.M. Sugandi, meninggal di usia muda.
63. G.P.H. Nyokrokusumo, bernama kecil G.R.M. Subarjo.
Kepustakaan
· Andjar Any. 1980. Raden Ngabehi Ronggowarsito, Apa yang Terjadi? Semarang: Aneka
Ilmu
· Purwadi. 2007. Sejarah Raja-Raja Jawa. Yogyakarta: Media Ilmu
Situs ini sudah dipersiapkan oleh penulis sejak tahun 2004, hanya baru diterbitkan pada tahun 2011 ini.
Selain itu pembaca dapat melihat dan membaca pada
dan juga pada
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;demikian juga pada
.
Untuk pendataan kembali anak keturunan Sinuwun Pakoeboewono dapat menghubungi alamat e-mail:
rm.soegiyo@yahoo.com.
atau di alamat Sekretariat Sentonodalem Sinuwun Pakoeboewono
Adapun pendataan Trahdalem dan Sentanadalem Pakoe Boewono ini kami lakukan, oleh karena alasan-alasan seperti dibawah ini:
1.Perlu adanya buku cetakan ,yang serupa dengan jejaring sosial,maupun data base dan juga website maupun blogspot yang menginformasikan anak-anak keturunan Pakoe Boewono, karena selama ini data di Karaton Soerakarta terkesan acak-acakan, yang seringkali menyebabkan kekecewaan pada anak-anak keturunan Pakoe Boewono.
2.Perlu juga adanya paguyuban Pakoe Boewono yang Independent, yang tidak ada kaitannya dengan pergantian pejabat/Pengageng Kasentanan atau Kusumawandowo, Karena perlu pula diketahui bahwa setiap pergantian pejabat/Pengageng Kasentanan pasti tidak ada pelimpahan/serah terima dari pejabat/Pengageng lama ke pejabat/Pengageng baru (dikarenakan banyak penghilangan data-data dan manipulasi data-data di kantor Kasentanan).
3.Dipandang perlu pula membentuk Paguyuban Pakoe Boewono yang Independent yang tidak ikut-ikutan pada konflik Raja kembar (karena ada anggapan pula dari Kanjeng Pangeran Widijatmo Sontodipuro, bahwa: " biarlah itu mengenai Raja Kembar itu urusan mereka (keturunan/anak-anak kandung PB.XII red.), itu seperti halnya hak warisan, kita rakyat (kawula red.) tidak berhak ikut-ikutan, karena kita bukan pewarisnya"). Jadi ada kecenderungan anggapan bahwa Karaton Surakarta adalah milik warisan dari Pb.XII dan anak-anak kandungnya PB.XII, yang hal ini dikhawatirkan menimbulkan sifat dan sikap arogansi mengenai pendataan perihal Trahdalem dan Sentanadalem pada anak-anak kandungnya PB.XII terhadap anak-anak keturunan Pakoe Boewono I sampai dengan XI.
(apabila anda mengiklankan di blog atau web kami mohon hubungi di alamat e-mail kami (rm.soegiyo@yahoo.com) atau nomer handphone kami), ukuran iklan berapapun dan posisi penempatan dari iklan kami menyediakan.
(Translate into English):
Pakoeboewana X
photo: Sinuwun Pakoeboewana X
Sri Susuhunan Pakubuwana X (born: Surakarta, 1866 - died: Surakarta, 1839) was the king who
ruled the Surakarta Kasunanan years 1893 to 1939.
Birth Stories
Its original name was Raden Mas Malikul Kusno, IX Pakubuwana son born to the empress Raden
Ayu Kustiyah, on November 29, 1866. That said, the story of his birth into a mirror
disharmony between his father's relationship with poet Ranggawarsita.
It is said, when Ayu new Kustiyah contain, Pakubuwana IX asked if his future is born male or
female. Ranggawarsita answer will be born Hayu. IX disappointed Pakubuwana think their
children will be born beautiful female aliases. Though he could hope to get the crown prince
of Ayu Kustiyah.
For months Pakubuwana IX undergo fasting or meditation hope that his son was not born
female. Finally, Ayu Kustiyah Malikul Kusno birth. Pakubuwana IX is proud to accuse
Ranggawarsita missed forecasts.
Ranggawarsita Hayu explained that the term does not mean pretty or "pretty", but stands
Rahayu, which means "congratulations". Hearing this Ranggawarsita, Pakubuwana IX felt
cheated, because for months he was forced to undergo severe fasting.
IX Pakubuwana relationship disharmony with Ranggawarsita actually triggered by a deliberate
defamation Dutch descent pit Pakubuwana VI with Yasadipuran family.
Administration Period
Malikul Kusno took the throne as Pakubuwana X on March 30, 1893 succeeded his father who
died two weeks earlier. His reign was marked by pomp and tradition of royal political
atmosphere that tends to be stable, in addition it is also a new chapter marker for
Kasunanan Surakarta from traditional kingdoms into the modern era.
Despite the political pressure the Dutch East Indies colonial government, but through its
cultural symbols Pakubuwana X still able to maintain the royal authority. Pakubuwana X
itself also supports the organization SI Solo branch, which currently is one of the
Indonesian national movement organizations.
Pakubuwana X passed away on February 1, 1939. He is known as Sunan of Surakarta Panutup or
the last great king by his subjects. His government was replaced by his son who holds
Pakubuwana XI.
SAMPEYANDALEM HINGKANG SINUHUN KANGDJENG Susuhunan PAKOEBOEWANA Senapati ING NGALAGA Abdul
Rachman Sayidin PANATA GAMA KALIFATULAH HINGKANG Kaping X
IN Nagara Kasunanan Surakarta Sultanate Palace
He is the son Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan PBIX, born of a concubine
wife R.Aj. Kustiyah, daughter of K.P.H. Hadiwijoyo II in Surakarta, grandson K.G.P.A.A.
Mangkunegoro I Sambernyowo, named small BRMG Malikul Choesno or BRMChoesno Malikis or
BRMChoesno or BRMKasan.
Genealogical Chronology of the Mother of Sri Susuhunan PBX named R.Ay.Kustiyah, are:
1. K.G.P.A.A. I Mangkunegoro Prince Sambernyowo, berputra:
2. KPAdip.Purbonegoro I in Kediri GKRPurbonegoro her husband, daughter of Sri Susuhunan
PBIII, born from GKRBeruk, berputra:
3. G.K.R. Pakoe Boewono VIII, berputra:
4. GKRBendara daughter of Sri Susuhunan PBVIII who is married to KPH Hadiwijoyo II in
Surakarta, berputra:
5. R.Ay.Kustiyah concubine wife Sampeyandalem Hingkang Sinuhun PBIX, berputra:
6. Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan PB X, named small B.R.M.G. Malikul
Choesno or BRMChoesno Malikis or BRMChoesno or BRMKasan.
Date of birth of Sri Susuhunan PBX on 29 November 1866 AD
He circumcision on 29 November 1882 AD
Married the first time with B.R.Aj. Sumarti on August 7, 1886 M
Coronation of the King on March 30, 1893 M
Married a second with GRAj.Mursudarinah on October 27, 1915 M
Coronation to Lieutenant General on 17 April 1924 M
Coronation become Zijne Vorstelijke Hoogheid on January 21, 1932 M
He died on February 19, 1939 M
Empress wife there are 2 people:
Empress wife named G.K.R. no.1 Pakoe Boewana, not bred.
Wife No.2 empress named G.K.R. Hemas, berputra: G. K. R. Pembayun.
Sons and daughters of Sri Susuhunan PBX everything there is 63 people.
The man's son is 33 people.
Son of women there are 30 people.
And of all the sons and daughters of Sri Susuhunan PBX bred there are no numbered 14 people.
While those who died at a young age there is 10 people.
Wife Concubine Sri Susuhunan PBX bred there are 34 people.
Wife Concubine Sri Susuhunan PBX that is not bred there are 5 people.
The details of the sons and daughters of Sri Susuhunan PBX, namely:
1. G.K.R. Alit, named small G.R.Aj. Kusniah.
2. G.R.Ay.Singasari, named small G.R.Aj.Ontowati.
3. G.R.Aj.Pergiwati, died at a young age.
4. G.R.M. Ontoseno, Sampeyandalem Hingkang Sinuhun P.B.XI.
5. K.G.P.H. Kusumoyudo, G. R. M. minor named Abhimanyu.
6. G.P.H. Notopuro, named small G. R. M. Sayid Samyo.
7. G.P.H. Notobroto, named small G. R. M. Sugiyanto.
8. G.R.M. Subtandar, died at a young age.
9. G.P.H. Hadisuryo, named small G. R. M. Subekti
10. GRAy.A.Joyonegoro, named small GRAj.Kusrahmani.
11. KGPPanembahan Hadiwijoyo Maharsi Tama, named small GRMSetiyajid
12. Natural G.R.Ay.A.Paku VII, named small G.R.Aj. Retnopuasa.
13. G.R.Ay.Tondhonegoro, named small G.R.Aj. Kusretnopatimah.
14. G.R.Ay. Pawirodiningrat, named small G.R.Aj. Kuskatijah.
15. G.P.H. Suryobroto, named small G.R.M. Sumeh.
16. G.R.Ay.Sosrodipuro, named small G.R.Aj.Kusnah.
17. G.R.Ay. Joyodiningrat, named small G.R.Aj.Kusyah.
18. K.G.P.H. Kusumobroto, named small G. R. M. Irawan.
19. G.P.H. Without Demat Nangkil, named small G.R.M. Nawawi.
20. G.R.Aj.Kusmardinah, died at a young age.
21. G.R.Ay.Wuryaningrat, named small G.R.Aj. Kustantinah.
22. G.P.H. Hadinegoro, named small G.R.M. Rohkialun.
23. P. G. H. Purbonegoro, named small G. R. M. Sujono.
24. GRAy.Cokrodiningrat, named small GRAj.Kusindinah.
25. G.R.Ay. Suryaningrat, named small R.R.Aj. Kusnapsiyah.
26. G.R.Ay. Purnomohadiningrat, named small GRAj.Kussalbiyah.
27. P. G. H. Hadikusumo, named small G. R. M. Sanitiyoso.
28. G. R. M. Sunoto, died at a young age.
29. GRAy.Suryonegoro, named small GRAj.Kusmangani.
30. GRAy.Wiryodiningrat, named small GRAj.Kusngaimah.
31. GRAy.A.Sosrodiningrat, named small GRAj.Kusngaisah.
32. P. G. H. Suryahamijoyo, named small G. R. M. Sudiro.
33. GRAy.A.Sosronegoro, named small GRAj.Kustarinah.
34. G.R.Ay.Suripto, named small G.R.Aj.Kusmartinah.
35. Mr.KGPHDjojokoesoemo, named small GRMSoetijap.
36. Ir.Mr.G.P.H. Notokusumo, named small G. R. M. Sahit.
37. G.R.Ay.Mangkuyudo, named small G.R.Aj.Kuspiyah.
38. G.R.Ay. Cokrokusumo, named small G.R.Aj.Kussrinah.
39. G.R.M. Sangadi, died at a young age.
40. GRAy.Sartono (Soetomo or Soetarmo), named small GRAj.Kusmaknowiyah.
41. G. R. M. Ngaliman, died at a young age.
42. G.R.M. Susatyo, died at a young age.
43. G.R.Ay.Notodilogo, named small G.R.Aj. Kustrinah.
44. G.R.Aj. Kustrini, died at the age of a virgin.
45. GRAy.Brotodiningrat, named small GRAj.Kusdinah
46. Jend.TNI G.P.A.H. Djatikoesoemo, named small G.R.M. Soebandono.
47. G.P.H. Suryokusumo, named small G.R.M. Suninto.
48. G.P.H. Cakraningrat, named small G.R.M. Kasan
49. G.P.H. Notoprojo, named small G.R.M. Frame.
50. G.R.M. Suyitno, died at a young age.
51. G.K.R. Pembayun, named small G.R.Aj.Sekar Kedhaton.
52. G.R.Ay.Pramukusumo, named small G.R.Aj. Kusduryatinah.
53. Mr.G.P.H. Puspokusumo, named small G.R.M. Suranto.
54. G.R.Ay. Kusumojati, named small G.R.Aj. Kusprapti.
55. G.R.Ay. Notonegoro, named small G.R.Aj.Kustimah.
56. G.R.Aj.Kustikah, died at the age of a virgin.
57. G.P.H. Mangkukusumo, named small G.R.M. Suwardi.
58. Brig.Jend. Prof.K.G.P.Panembahan H. Hariomataram, SH, named small G.R.M. Sukamto.
59. G.R.Aj. Kusbandinah, died at a young age.
60. G.P.H. Priyombodo, named small G.R.M. Subandriyo.
61. G.R.M. Suwanto, died at the age still bachelor.
62. G.R.M. Sugandi, died at a young age.
63. G.P.H. Nyokrokusumo, named small G.R.M. Subarjo.
Literature
· Andjar Any. 1980. Raden Ngabehi Ronggowarsito, What Happened? Semarang: Aneka Science
· Purwadi. 2007. History of the Kings of Java. Yogyakarta: Media Studies
This site has been prepared by the author since 2004, only just published this in 2011.
In addition, readers can see and read on
and also on;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;as well as on;
.
For the data back Sinuwun Pakoeboewono decendants can contact e-mail address: rm.soegiyo @
yahoo.com.
or at the Secretariat address Sentonodalem Sinuwun Pakoeboewono
The data collection Trahdalem and Sentanadalem Pakoe Boewono we do because the reasons as below:
1.Needs the printed book, which is similar to social networking, and data base and also the website or blogspot that informs children Pakoe Boewono descent, because all this data in Surakarta Palace impressed in disarray, which often led to disappointment in children Pakoe Boewono descent.
2.Needs also a community Pakoe Boewono the Independent, which has nothing to do with the change of officials / Pengageng Kasentanan or Kusumawandowo, Because keep in mind also that any change of officials / Pengageng Kasentanan definitely no transfer / handover of officials / Pengageng old to the officers / Pengageng new (due to the removal of many data and data manipulation in the office Kasentanan).
3.It also necessary to establish the Society of Independent Pakoe Boewono a bandwagon that is not in conflict King twins (because it was thought well of Kanjeng Prince Widijatmo Sontodipuro, that: "let it be about the King of twins that's their business (hereditary / biological children PB . XII ed.), it's like inheritance rights, we the people (subjects ed.) are not entitled to the bandwagon, because we are not the heirs "). So there is a tendency of assuming that the Surakarta Palace belongs to the legacy of Pb.XII and PB.XII biological children, that it raises concern about the nature and attitude of arrogance and Sentanadalem Trahdalem regarding data collection on children's biological PB.XII against children descendants Pakoe Boewono I through XI.
(If you advertise on our blog or website please contact the e-mail us (rm.soegiyo@yahoo.com) or our phone number), any size of ad size and placement of advertising the position we are providing.
Pakoeboewana X
Foto: Sinuwun Pakoeboewana X
Sri Soesoehoenan Pakubuwana X (geboren: Surakarta, 1866 - overleden: Surakarta, 1839) was de
koning, die regeerde de Surakarta Kasunanan jaren 1893 tot 1939.
Geboorte Verhalen
De oorspronkelijke naam was Raden Mas Malikul Kusno, IX Pakubuwana zoon geboren aan de
keizerin Raden Ayu Kustiyah, op 29 november 1866. Dat gezegd hebbende, het verhaal van zijn
geboorte in een spiegel disharmonie tussen de relatie van zijn vader met de dichter
Ranggawarsita.
Er wordt gezegd, toen Ayu nieuwe Kustiyah bevatten, Pakubuwana IX gevraagd of zijn toekomst
is geboren mannelijk of vrouwelijk. Ranggawarsita antwoord zal worden geboren Hayu. IX
teleurgesteld Pakubuwana denken dat hun kinderen zullen mooie vrouwelijke aliassen geboren
worden. Hoewel hij kon hopen de kroonprins van Ayu Kustiyah te krijgen.
Voor de maanden Pakubuwana IX ondergaan vasten of meditatie hoop dat zijn zoon niet was
teefje geboren. Ten slotte, Ayu Kustiyah Malikul Kusno geboorte. Pakubuwana IX is er trots
op te beschuldigen Ranggawarsita gemiste voorspellingen.
Ranggawarsita Hayu verklaarde dat de term betekent niet dat mooie 'mooie', maar staat
Rahayu, wat betekent "gefeliciteerd". Het horen van dit Ranggawarsita, Pakubuwana IX voelde
bedrogen, omdat het voor maanden was hij gedwongen om ernstige vasten ondergaan.
IX Pakubuwana relatie disharmonie met Ranggawarsita eigenlijk veroorzaakt door een
opzettelijke belediging Nederlandse afkomst put Pakubuwana VI met Yasadipuran familie.
Administratie Periode
Malikul Kusno nam de troon als Pakubuwana X op 30 maart 1893 volgde hij zijn vader, die
stierf twee weken eerder. Zijn regeerperiode werd gekenmerkt door pracht en traditie van de
koninklijke politieke sfeer die neigt stabiel te zijn, daarnaast is ook een nieuw hoofdstuk
marker voor Kasunanan Surakarta van de traditionele koninkrijken in de moderne tijd.
Ondanks de politieke druk die de Nederlands-Indiƫ koloniale overheid, maar door zijn
culturele symbolen Pakubuwana X nog steeds in staat om het koninklijk gezag te handhaven.
Pakubuwana X zelf ook de organisatie SI Solo tak, die momenteel een van de Indonesische
nationale beweging organisaties ondersteunt.
Pakubuwana X overleed op 1 februari 1939. Hij is bekend als Sunan van Surakarta Panutup of
de laatste grote koning door zijn onderdanen. Zijn regering werd vervangen door zijn zoon
die in het bezit Pakubuwana XI.
SAMPEYANDALEM HINGKANG SINUHUN KANGDJENG Soesoehoenan PAKOEBOEWANA Senapati ING NGALAGA
Abdul Rachman Sayidin PANATA GAMA KALIFATULAH HINGKANG Kaping X
IN Nagara Kasunanan Surakarta Sultanaat Palace
Hij is de zoon Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Soesoehoenan PBIX, geboren uit een
concubine vrouw R.Aj. Kustiyah, dochter van K.P.H. Hadiwijoyo II in Surakarta, de kleinzoon
K.G.P.A.A. Mangkunegoro Ik Sambernyowo, genaamd kleine BRMG Malikul Choesno of BRMChoesno
Malikis of BRMChoesno of BRMKasan.
Genealogische Chronologie van de Moeder van Sri Soesoehoenan PBX genoemd R.Ay.Kustiyah,
zijn:
1. K.G.P.A.A. Ik Mangkunegoro Prins Sambernyowo, berputra:
2. KPAdip.Purbonegoro ik in Kediri GKRPurbonegoro haar man, dochter van Sri Soesoehoenan
PBIII, geboren uit GKRBeruk, berputra:
3. G.K.R. Pakoe Boewono VIII, berputra:
4. GKRBendara dochter van Sri Soesoehoenan PBVIII die gehuwd is met KPH Hadiwijoyo II in
Surakarta, berputra:
5. R.Ay.Kustiyah concubine vrouw Sampeyandalem Hingkang Sinuhun PBIX, berputra:
6. Sampeyandalem Hingkang Sinuhun Kanjeng Soesoehoenan PB X, genaamd kleine B.R.M.G. Malikul
Choesno of BRMChoesno Malikis of BRMChoesno of BRMKasan.
Geboortedatum van Sri Soesoehoenan PBX op 29 november 1866 AD
Hij besnijdenis op 29 november 1882 AD
Trouwde de eerste keer met B.R.Aj. Sumarti op 7 augustus 1886 m
Kroning van de koning op 30 maart 1893 m
Getrouwd met een tweede plaats met GRAj.Mursudarinah op 27 oktober 1915 M
Kroning tot Luitenant-generaal op 17 april 1924 M
Kroning geworden Zijne Vorstelijke Hoogheid op 21 januari 1932 M
Hij overleed op 19 februari 1939 M
Keizerin vrouw zijn er 2 personen:
Keizerin vrouw genaamd G.K.R. no.1 Pakoe Boewana, niet gefokt.
Vrouw No.2 keizerin genoemd G.K.R. Hema, berputra: G. K. R. Pembayun.
Zonen en dochters van Sri Soesoehoenan PBX alles is er 63 mensen.
De man zoon is 33 personen.
Zoon van de vrouwen zijn er 30 mensen.
En van alle zonen en dochters van Sri Soesoehoenan PBX gefokt er zijn geen genummerde 14
personen.
Terwijl degenen die stierven op jonge leeftijd is er 10 mensen.
Vrouw Concubine Sri Soesoehoenan PBX gefokt zijn er 34 mensen.
Vrouw Concubine Sri Soesoehoenan PBX dat is niet gefokt zijn er 5 personen.
De details van de zonen en dochters van Sri Soesoehoenan PBX, te weten:
1. G.K.R. Alit, genaamd kleine G.R.Aj. Kusniah.
2. G.R.Ay.Singasari, genaamd kleine G.R.Aj.Ontowati.
3. G.R.Aj.Pergiwati, overleden op jonge leeftijd.
4. G.R.M. Ontoseno, Sampeyandalem Hingkang Sinuhun P.B.XI.
5. K.G.P.H. Kusumoyudo, G. R. M. minor genaamd Abhimanyu.
6. G.P.H. Notopuro, genaamd kleine G. R. M. Sayid Samyo.
7. G.P.H. Notobroto, genaamd kleine G. R. M. Sugiyanto.
8. G.R.M. Subtandar, overleden op jonge leeftijd.
9. G.P.H. Hadisuryo, genaamd kleine G. R. M. Subekti
10. GRAy.A.Joyonegoro, genaamd kleine GRAj.Kusrahmani.
11. KGPPanembahan Hadiwijoyo Maharsi Tama, genaamd kleine GRMSetiyajid
12. Natuurlijke G.R.Ay.A.Paku VII, genaamd kleine G.R.Aj. Retnopuasa.
13. G.R.Ay.Tondhonegoro, genaamd kleine G.R.Aj. Kusretnopatimah.
14. G.R.Ay. Pawirodiningrat, genaamd kleine G.R.Aj. Kuskatijah.
15. G.P.H. Suryobroto, genaamd kleine G.R.M. Sumeh.
16. G.R.Ay.Sosrodipuro, genaamd kleine G.R.Aj.Kusnah.
17. G.R.Ay. Joyodiningrat, genaamd kleine G.R.Aj.Kusyah.
18. K.G.P.H. Kusumobroto, genaamd kleine G. R. M. Irawan.
19. G.P.H. Zonder Demat Nangkil, genaamd kleine G.R.M. Nawawi.
20. G.R.Aj.Kusmardinah, overleden op jonge leeftijd.
21. G.R.Ay.Wuryaningrat, genaamd kleine G.R.Aj. Kustantinah.
22. G.P.H. Hadinegoro, genaamd kleine G.R.M. Rohkialun.
23. P. G. H. Purbonegoro, vernoemd kleine G. R. M. Sujono.
24. GRAy.Cokrodiningrat, genaamd kleine GRAj.Kusindinah.
25. G.R.Ay. Suryaningrat, genaamd kleine R.R.Aj. Kusnapsiyah.
26. G.R.Ay. Purnomohadiningrat, genaamd kleine GRAj.Kussalbiyah.
27. P. G. H. Hadikusumo, vernoemd kleine G. R. M. Sanitiyoso.
28. G. R. M. Sunoto, stierf op jonge leeftijd.
29. GRAy.Suryonegoro, genaamd kleine GRAj.Kusmangani.
30. GRAy.Wiryodiningrat, genaamd kleine GRAj.Kusngaimah.
31. GRAy.A.Sosrodiningrat, genaamd kleine GRAj.Kusngaisah.
32. P. G. H. Suryahamijoyo, vernoemd kleine G. R. M. Sudiro.
33. GRAy.A.Sosronegoro, genaamd kleine GRAj.Kustarinah.
34. G.R.Ay.Suripto, genaamd kleine G.R.Aj.Kusmartinah.
35. Mr.KGPHDjojokoesoemo, genaamd kleine GRMSoetijap.
36. Ir.Mr.G.P.H. Notokusumo, genaamd kleine G. R. M. Sahit.
37. G.R.Ay.Mangkuyudo, genaamd kleine G.R.Aj.Kuspiyah.
38. G.R.Ay. Cokrokusumo, genaamd kleine G.R.Aj.Kussrinah.
39. G.R.M. Sangadi, overleden op jonge leeftijd.
40. GRAy.Sartono (Soetomo of Soetarmo), genaamd kleine GRAj.Kusmaknowiyah.
41. G. R. M. Ngaliman, stierf op jonge leeftijd.
42. G.R.M. Susatyo, overleden op jonge leeftijd.
43. G.R.Ay.Notodilogo, genaamd kleine G.R.Aj. Kustrinah.
44. G.R.Aj. Kustrini, overleden op de leeftijd van een maagd.
45. GRAy.Brotodiningrat, genaamd kleine GRAj.Kusdinah
46. Jend.TNI G.P.A.H. Djatikoesoemo, genaamd kleine G.R.M. Soebandono.
47. G.P.H. Suryokusumo, genaamd kleine G.R.M. Suninto.
48. G.P.H. Cakraningrat, genaamd kleine G.R.M. Kasan
49. G.P.H. Notoprojo, genaamd kleine G.R.M. Frame.
50. G.R.M. Suyitno, overleden op jonge leeftijd.
51. G.K.R. Pembayun, genaamd kleine G.R.Aj.Sekar Kedhaton.
52. G.R.Ay.Pramukusumo, genaamd kleine G.R.Aj. Kusduryatinah.
53. Mr.G.P.H. Puspokusumo, genaamd kleine G.R.M. Suranto.
54. G.R.Ay. Kusumojati, genaamd kleine G.R.Aj. Kusprapti.
55. G.R.Ay. Notonegoro, genaamd kleine G.R.Aj.Kustimah.
56. G.R.Aj.Kustikah, overleden op de leeftijd van een maagd.
57. G.P.H. Mangkukusumo, genaamd kleine G.R.M. Suwardi.
58. Brig.Jend. Prof.K.G.P.Panembahan H. Hariomataram, SH, genaamd kleine G.R.M. Sukamto.
59. G.R.Aj. Kusbandinah, overleden op jonge leeftijd.
60. G.P.H. Priyombodo, genaamd kleine G.R.M. Subandriyo.
61. G.R.M. Suwanto, overleden op de leeftijd nog steeds vrijgezel.
62. G.R.M. Sugandi, overleden op jonge leeftijd.
63. G.P.H. Nyokrokusumo, genaamd kleine G.R.M. Subarjo.
Literatuur
· Elke Andjar. 1980. Raden Ngabehi Ronggowarsito, What Happened? Semarang: Aneka Wetenschap
· Purwadi. 2007. Geschiedenis van de koningen van Java. Yogyakarta: Mediastudies
Deze site is opgesteld door de auteur sinds 2004, maar net publiceerde dit in 2011.
Daarnaast kunnen lezers zien en te lezen op
en ook op
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
;
; alsmede op
.
Voor de gegevens terug Sinuwun Pakoeboewono afstammelingen kunnen contact opnemen met e-mail
adres: rm.soegiyo @ yahoo.com.
of op het secretariaat adres Sentonodalem Sinuwun Pakoeboewono
Het verzamelen van gegevens Trahdalem en Sentanadalem Pakoe Boewono we doen, omdat de redenen zoals hieronder:
1.behoeften het gedrukte boek, dat vergelijkbaar is met sociale netwerken, en de database en ook de website of blogspot dat kinderen Pakoe Boewono afkomst informeert, want al deze data in Surakarta Palace onder de indruk in wanorde, die vaak tot teleurstelling geleid bij kinderen Pakoe Boewono afkomst.
2.behoeften ook een gemeenschap Pakoe Boewono de Onafhankelijke, die niets te maken met de verandering van ambtenaren / Pengageng Kasentanan of Kusumawandowo heeft, want ook in gedachten houden dat elke verandering van ambtenaren / Kasentanan beslist Pengageng geen overdracht / overdracht van ambtenaren / Pengageng oud aan de officieren / Pengageng nieuwe (door het verwijderen van de vele gegevens en data manipulatie in het kantoor Kasentanan).
3.Het ook noodzakelijk om de Society of Independent Pakoe Boewono een bandwagon dat niet in strijd is Koning tweelingen (vast te stellen, want het was goed gedacht Kanjeng Prins Widijatmo Sontodipuro, dat: "laat het over de koning van tweelingen is dat zijn zaak (erfelijk / biologische kinderen PB. XII ed..), het is net als erfrecht, zijn wij, het volk (vakken ed..) geen recht op de bandwagon, want we zijn niet de erfgenamen "). Dus er is een neiging van de veronderstelling dat de Surakarta Palace behoort tot de erfenis van Pb.XII en PB.XII biologische kinderen, dat het bezorgdheid over de aard en de houding van arrogantie en Sentanadalem Trahdalem met betrekking tot het verzamelen van gegevens over de biologische PB.XII kinderen tegen verhoogt kinderen nakomelingen Pakoe Boewono I door middel van XI.
(Als u adverteert op onze blog of website kunt u voor andere maten contact op met de e-mail ons (rm.soegiyo@yahoo.com) of onze telefoonnummer), het even welke grootte de advertentie grootte en plaatsing van reclame voor de positie die we leveren.